Didier Drogba merupakan ‘monster di ruangan ganti’ yang menjadi pemenang banyak kompetisi besar untuk Chelsea. Kalimat itu cukuplah untuk Frank Lampard untuk melukiskan eks mitranya itu.
Sudah diumumkan dalam hari Rabu (21/11) kalau Drogba bakal pensiun dari sepak bola profesional pada umur 40 tahun, sesudah dia menekuni karir saat dua dekade. Dia lantas sudah sempat menekuni beberapa tahun puncak saat habiskan waktu menjadi pemain di Stamford Bridge.
Baca juga : sejarah permainan sepak bola
Dalam sembilan musim di dua periode, Drogba menjadi pemenang banyak titel berbarengan Chelsea, termasuk juga empat titel Premier League serta kemenangan Liga Champions yang populer pada tahun 2012.
Serta Lampard, tokoh kunci tidak cuman Drogba di masa sangat sukses dalam peristiwa Chelsea, memberikan penghormatan pada eks relasi setimnya itu.
“Saya banyak di tanya mengenai siapa pemain terunggul yang sempat bermain dengan saya. Satu diantaranya pemain yang baru pensiun belakangan ini merupakan John Terry, serta yang lain merupakan Didier Drogba, ” kata manajer Derby County itu pada pertemuan persnya.
“Dia merupakan pemain sangat fantastis. Ia monster di ruangan rubah. Ia menjadi pemenang sangat banyak titel untuk Chelsea, final, semi final. Ia selamanya tampil di peluang besar. Ia mesti amat bangga dengan karirnya, ” imbuhnya.
“Di atas itu, ia merupakan satu diantaranya pria paling hebat, apabila bukan yang paling hebat, yang sempat bermain berbarengan saya. Ia merupakan kawan yang tidak egois, rendah hati, kokoh. Saya dapat bicara selama seharian mengenai Didier Drogba, ” pungkas Lampard.
Ketika berbarengan Chelsea, Drogba merupakan penyerang yang amat menakutkan untuk pertahanan lawan. Dengan tubuhnya yang tangguh, Drogba bisa membuat gol dari urutan mana saja serta acapkali berubah menjadi pembeda di moment vital.
Simak juga : sejarah perkembangan internet
Satu diantaranya moment terbaik merupakan waktu dia membuat gol telat di kompetisi final Liga Champions 2012 menantang Bayern Munich. Dalam situasi memojokkan, Drogba membebaskan tandukan keras yang tidak bisa ditangkis oleh Manuel Neuer.
Kompetisi final itu berbuntut sampai ke sesi penalti. Serta Drogba merupakan pengambil penalti paling akhir untuk Chelsea, yang berikan kemenangan Liga Champions pertama dalam peristiwa Chelsea.
Berbagi ide dan cerita melalui media blogspot. Selamat membaca dan semoga bermanfaat!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Industri Kreatif dalam Bidikan Para Pengusung Modal
Saat ini, pesan kopi di cafe dapat dikerjakan melalui aplikasi. Warunk Upnormal serta Fore Coffee udah mengawalinya. Di Warunk Upnormal, pen...
-
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi penerimaan pajak s/d Agustus 2019 sebesar Rp801, 16 Triliun. Jumlahnya itu baru menggapai...
-
Capres nomer urut 01 sekalian petahana, Joko Widodo, menyampaikan, integrasi infrastruktur bisa menjadi salah satunya agendanya di bagian it...
-
SATU materi inti, disaat ke UNIDA Gontor serta belajar langsung dengan Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi yaitu ‘Kerangka Berfikir’. Materi ini terang...
No comments:
Post a Comment