Friday, November 16, 2018

Yuk Mengenal Lebih Dekat Atlet Judo Difabel Berjilbab , Miftahul Jannah

Jagad maya tengah hangat memberitakan Miftahul Jannah. Atlet Indonesia dari cabang berolahraga Blind Judo kelas 52 kg klasifikasi low vission itu didiskualifikasi sebab menampik melepas hijab waktu berlaga.
Simak juga : contoh teks biografi

Semestinya, Miftahul Jannah tampil di kelas 52 kg blind judo Asian Beberapa Games 2018 di Jakarta International Expo, Kemayoran, Senin (8/10/2018) . Lawan tandingnya waktu itu merupakan atlet Mongolia, Gentulga Oyun.

Larangan ini memang udah dirapikan oleh Federasi Berolahraga Buta Internasional (IBSA) , yang mengatakan kalau pemain tak bisa memakai jilbab serta mesti terlepas jilbab waktu berlaga.

Pejudo asal Aceh yang masuk kontingen Jawa Barat ini, gak pengin melepas jilbabnya serta menentukan mundur dari laga. Sikapnya itu memperoleh tanggapan serta support positif dari bermacam pihak.


Selesai didiskualifikasi dari ajang Asian Beberapa Games 2018 itu, Miftah banjir penawaran umrah. Sampai waktu ini, terdaftar telah enam kali gadis kelahiran Aceh Besar yang besar Aceh Barat Daya (Abdya) itu, memperoleh penawaran paket umrah ke tanah suci.

" Telah enam penawaran umrah. Itu ada dari anggota DPRK Abdya, Zulkarnaini sebagai direktur perusahaan AMDK Ie Abdya, Fraksi PKS DPR-RI, Ustaz Adi Hidayat serta juga ada yang mengatasnamakan hamba Allah, " ucap Wakil Ketua I KONI Abdya, Alamsyah Putra, dihubungi Liputan6. com, Rabu (10/10/2018) .
Baca juga : contoh biografi singkat

Waktu dilakukan konfirmasi Liputan6. com, Direktur Perusahaan AMDK Ie Abdya, Zulkarnaini menyampaikan, tujuannya buat memberangkatkan Miftah ke tanah suci hanyalah menjadi support morilnya pada yang terkait.

" Sikap yang diambil oleh Miftahul Jannah, merupakan sikap yang tak semua bisa mengerjakan itu. Itu jadi pelajaran untuk generasi lain kesempatan. Pada waktu orang tengah mencari puncak karier, ia justru menentukan menjaga prinsipnya, " tutur Zulkarnaini yang akrab dipanggil Ukra.

Alamsyah menambahkan, kecuali paket umrah ada juga yang mengabarinya buat minta nomer rekening gadis yang ambil program studi Bahasa, Sastra Indonesia, serta Daerah Kampus Pasundan Jawa Barat itu.

Pria yang turut mengikuti Miftahul Jannah dalam arena Asian Beberapa Games 2018 di Jakarta itu, sudah sempat menyampaikan biar beberapa pihak tak berprasangka negatif terhadapnya. Mengingat, waktu ini dia condong dipandang berubah menjadi narahubung Miftah.


" Yang butuh saya luruskan di sini, sebenarnya saya bukan agennya Miftah. Sepanjang saya mendampinginya, itu menjadi sikap pribadi saya sebagai ia merupakan orang Abdya. Ini buat menanggapi ada anak daerah yang bermain di Asian Beberapa Games, " jelasnya.

selesai tidak berhasil beraksi pada Asian Beberapa Games di Jiexpo, Kemayoran, Jakarta, Senin (8/10/2018) . Miftah didiskualifikasi sebab malas melepas hijab nya. (Bola. com/M Iqbal Ichsan)
Alamsyah mengimbuhkan, waktu ini Miftah tetap ada di wisma atlet Asian Beberapa Games 2018. Dia mengungkap, Miftah sebetulnya mau pulang ke Aceh, namun oleh pihak kontingen belum pula diizinkan.

" Sesaat Miftah sudahlah tidak dapat berlaga kembali mengapa tak dipulangkan. Dengan cara psikologis, Miftah kan mesti bersua dengan keluarga, " jelasnya.

Pihaknya, kata Alamsyah, tengah menjajaki biar Miftah bisa lekas dipulangkan ke Aceh. " Dia mau pulang ke Abdya, " kata Alamsyah.

Selain itu, Ketua Sektor Data Koni Abdya, Agus Hendra, menyongsong sikap yang diperlihatkan oleh Miftah itu.

" Kita berikan dukungan apakah yang dikerjakan Miftah. Itu bab prinsip kan? Jadi kita terus menyuport. Itu prinsip serta pembawaan. Sebagai sama-sama orang Abdya, kita dukungan senantiasa, " tutur Agus.

Meminta Disadari menjadi Atlet Aceh

Lewat info yang di terima Liputan6. com, Rabu, 10 Oktober 2018, sore, Miftahul Jannah mengungkapkan harapannya biar disadari menjadi atlet Aceh. Waktu ini, dia sendiri tetap tercatat menjadi atlet dalam kontingen Jawa Barat.

" Tolong akui saya menjadi atlet Aceh serta kasih peluang saya buat memperlihatkan kalau saya bisa buat beradu di kelompok umum dengan mempunyai minimnya pada panca indra pandangan saya, " pinta Miftah.

Harapannya itu dibetulkan oleh Alamsyah. Menurut dia, gadis itu sudah sempat sekian kali bertanya bab statusnya yang mau dimutasi berubah menjadi atlet Aceh.

" Kapan Pak saya dapat berubah menjadi atlet Aceh? " demikian Alamsyah menirukan pertanyaan Miftah disaat bertemu dengannya. Pertanyaan itu, kata Alamsyah selamanya disampaikan Miftah waktu bersua dengannya.

Menurut Wakil Ketua I KONI Abdya itu, dia sendiri bingung pengin menjawab apakah pertanyaan Miftah itu. Dengan cara kemampuan kelembagaan, dirinya sendiri tak dapat menentukan sebab Miftah dibawah naungan National Paralympic Comitte Indonesia (NPCI) .

Selain itu, menurut Miftah, statusnya menjadi atlet Aceh diharap bisa menyemangati rekan-rekan sepenanggungan di Aceh yang mempunyai semangat sama seperti dirinya sendiri. Terutama dalam mencapai prestasi di bagian berolahraga.

" Mau berikan motivasi, dengan apakah yang udah saya peroleh lewat perjuangan saya. Mudah-mudahan ini dapat berguna buat saya pribadi serta orang Abdya semua, " kata gadis yang sempat berubah menjadi juara I judo Peparda Jawa Barat ini.

Menteri Pemuda serta Berolahraga (Menpora) Imam Nahrawi, di Jakarta Selatan, Selasa (9/10) . Miftahul Jannah diskualifikasi di Asian Beberapa Games 2018 sebab malas melepas jilbab. (Merdeka. com/Imam Buhori)
Menurut data yang dikumpulkan Liputan6. com, Senin, 8 Oktober 2018, Miftahul Jannah, atau akrab dipanggil Miftah adalah anak anak ke dua dari lima bersaudara pasangan Salimin serta Darwiyah.

Miftah mengenyam pendidikan basic di SDLBN Susoh di Abdya. Dia menambahkan sekolah tingkat pertamanya di SMPLB Meutuah Jantho Aceh Besar. Tamat SMPLB Meutuah Jantho Aceh Besar, Miftah masuk SLBN A Kota Bandung Jawa Barat.

Gadis kelahiran Aceh Besar 4 Maret 1997 ini berubah menjadi penyandang difabel mulai sejak umurnya 3 tahun. Semangatnya yang demikian besar bikin Miftah menyandang seabrek prestasi.

Di bagian berolahraga, Miftah kecil rupanya telah perlihatkan minat serta bakatnya. Di sekolah basic, dia banyak menyapu juara serta membawa pulang beberapa piala.

Menariknya, Miftah kecil lebih dahulu jatuh hati dengan lakukan olahraga nonfisik sebelum terjun ke dunia atletik. Ya, Miftah pandai memproses trik diatas papan catur.

Kemahirannya itu bikin dia berubah menjadi juara di beberapa arena catur tingkat sekolah basic, baik lokal ataupun nasional.

Pada prestasinya itu, ialah, juara I cabor catur O2SN Se-abdya tingkat Dikdas SD umum 2010, juara II cabor catur O2SN PKLK ABK Dikdas Propinsi Aceh 2010.

Seterusnya, juara I cabor catur OS2N PKLK ABK Dikdas Propinsi Aceh 2011, juara Nasional cabor catur 2SN PKLK ABK 2011, juara I cabor catur O2SN PKLK ABK Dikdas Propinsi Aceh 2012.

Seterusnya, juara I cabor catur O2SN PKLK ABK 2013 juara I catur split blind chess 2015, juara VI cabor catur O2SN PKLK ABK Nasional, serta seabrek prestasi di bagian catur yang lain.

Di bagian atletik, Miftah menyebet juara salah satunya, juara I lari 100 mtr. Peparpenas, serta juara I lari 100, 200 mtr. Peparda Aceh.

Gak cuma berolahraga, Miftah ikut mempunyai ketertarikan di bagian seni. Terdaftar, dia sempat berubah menjadi juara III puisi FLS2N Aceh 2008, juara I instrumen gitar FLS2N Aceh 2013, serta juara II vokalis solo FLS2N Aceh 2014.

Dia ikut perlihatkan minatnya di bagian akademik. Salah satunya, ia berubah menjadi juara I OSN PKLK ABK pandai teliti PPKN Nasional tahun 2014, juara II OSN PKLK ABK MIPA Aceh tahun 2010, serta juara I OSN PKLK ABK pandai teliti MTK tahun 2011.

Seterusnya, di bagian IT, Miftah sempat berubah menjadi juara II TIK menempatkan Jaws pada laptop tingkat nasional tahun 2016, juara I TIK memproses mode informatika ilmiah serta bikin cipta baca tuliskan nasional 2017, serta turut dalam. pembuatan aplikasi game aksesibel penyandang netra di Singapura serta Malaysia 2016.

Tidak hanya itu, dia ikut ikuti perputaran pelajar acces Inggris Amerika - Indonesia 2015, Kursus PKH program kecakapan hidup, ikuti LPIP (instansi pendidikan Indonesia - Prancis) 2015.

No comments:

Post a Comment

Industri Kreatif dalam Bidikan Para Pengusung Modal

Saat ini, pesan kopi di cafe dapat dikerjakan melalui aplikasi. Warunk Upnormal serta Fore Coffee udah mengawalinya. Di Warunk Upnormal, pen...