Saturday, May 18, 2019

Jangan Lewatkan Kyai Hasan Sampaikan Pengertian Imsak Hingga Malaikat Diminta Sujud

Dalam kesempatan ini, kita bakal saling bersama mengikuti khotbah perihal Bulan Ramadhan terakhir yang diungkapkan oleh Al-Ustadz KH Hasan Abdullah Sahal, Pimpinan Pondok Kekinian Darussalam Gontor :

Dalam kesempatan ini saya bakal berkata perihal imsak, perihal meredam diri, yang disebut salah satunya bagian dari Puasa di Bulan Ramadhan.

Kalaupun manusia ini, aktifkan imsak-nya dalam kehidupan, akan tidak ada perkelahian, tak ada orang yang sombong ataupun kecil hati.


Orang jadi takut, jadi tidak percaya diri, sebab manusia banyak yang tak ingin mengerjakan “imsak”.

Silahkan kita pelajari ayat al-quran yang berkata perihal penciptaan manusia :

Ads by AdAsia
You can close Ad in 25 s
“وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً ۖ قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَن يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۖ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ” (30)

Punya arti : Serta (pikirlah) saat Tuhanmu berfirman terhadap beberapa malaikat, “Aku ingin jadikan khalifah di bumi. ” Mereka berbicara, “Apakah Engkau ingin jadikan orang yang menyebabkan kerusakan serta menumpahkan darah disana, dan kami bertasbih memuji-Mu serta menyucikan nama-Mu? ” Ia berfirman, “Sungguh, Saya tahu apa yang tak kamu pahami. ” ِِQS Al-Baqarah : 30

Jadi, Allah sudah mengetahui bahwasannya kelak dunia ini memerlukan khalifah. Ya khalifah itu merupakan manusia. Sebagai pemimpin yang memakmurkan kehidupan ini.

Malaikat berbicara, “Kurang apa loyalitas kami, kurang apa puja-puji kami, Ya Allah… Nusabbihu bihamdika wa nuqaddisu lak, kenapa harus ada khalifah ? ”

Allah menegaskan, innii a’lamau maa laa ta’lamuun. Kenyataannya saya tahu apa yang tak kalian pahami.

Ketaksamaan di antara manusia serta ciptaan yang lain
Ada ketaksamaan di antara manusia dengan hewan, dengan tumbuh-tumbuhan, dengan alam semesta ; langit, bumi, laut, sungai, danau. Ada ketaksamaan. “Kamu tidak mengerti, wahai malaikat. ”

Dimana bedanya? Wa allamal aadama asmaa’a kullaha. Ini makhluk yang dapat diajar. Dan malaikat tak diajar. Malaikat itu ya’maluuna ma yu’maruun, jalankan apa yang disuruh.
Artikel Terkait : ilmu sipil

Akan tetapi manusia tidak serupa.

Beberapa orang yang sombong, pinter, kaya, kerapkali takabbur dengan keunggulannya. Walaupun sebenarnya mereka punyai kekurangan.

Orang yang punyai harta, tahta, berita, senjata, kereta, serta ta ta yang lain, sombong. Seperti itu yang bikin mereka jaya. Tak. Tak.

Manusia itu dibikin lemah. Serta malaikat tahu itu.

Waktu lihat penciptaan manusia, malaikat tahu jika ini merupakan mahluk yang tak senang dengan ujian ; khalqun la yatamaalak.

Akan tetapi pada akhirnya malaikat menyerah, dengan memahami jika dia tak tahu apa yang Allah tahu.

Lalu malaikat diperintah saksikan begitu kelebihan manusia, dapat di-test serta lulus dalam ujian.

Malaikat diperintah buat sujud
Lalu malaikat diperintah buat sujud. Wa idz qulnaa lil malaaikatisjuduu liaadama fasajaduu, Malaikat patuh, nurut, tahu diri. Malaikat tahu diri jika derajatnya lebih rendah dari manusia.

Celakanya, banyak manusia yang tidak mengerti diri, pada akhirnya dia tak ingin merendah diri. Diperintah sujud, tak ingin. Diperintah nurut, tak ingin. Itu penyakit iblis. Fasajaduu illa ibliis.

Apa penyebabnya iblis tak ingin sujud? Abaa wastakbara.

Seakan iblis menuturkan “Apa? Sorry deh. Saya kok diperintah sujud. ” Iblis berbicara Khalaqtanii min naariin, wa khalaqtahu min tiin. “Saya kan dicetak dari api, dan manusia dari tanah”


Jadi, takabbur serta abaa ini termasuk juga sifat-sifat orang Kafir.

Ketakabburan orang kafir apa itu? Ia tak mengaku ketuhanan Allah SWT. Ia dibikin hidup, diberi nyawa, namun tak mengaku.

Jadi, kalaupun ada orang ber-takabbur, jadi ia orang yang terserang penyakit iblis.

No comments:

Post a Comment

Industri Kreatif dalam Bidikan Para Pengusung Modal

Saat ini, pesan kopi di cafe dapat dikerjakan melalui aplikasi. Warunk Upnormal serta Fore Coffee udah mengawalinya. Di Warunk Upnormal, pen...