Monday, July 15, 2019

Jangan Lewatkan Konsep Bioskop Sebagai Media Belajar Baru

Teknik SMAM X selenggarakan Pembukaan MPLS
Surabaya, Bhirawa
Ada yang menarik di Senin (15/7) pagi pembukaan Periode Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) . Lebih kurang 280 peserta didik baru SMA Muhammadiyah 10 (SMAM X) Surabaya dibawa saksikan film pendidikan. Diluar itu, siswa pun dibawa untuk paham proses di balik monitor pemutaran film di bioskop CGV, BG Junction Mall. Hal demikian dijalankan untuk menarik ketertarikan talenta peserta didik baru pada sinematografi. Ditambah lagi, film yang diputar lantas, hasil karya siswa SMAM X sendiri.
Dian Prawesti, siswa baru SMAM X mengutarakan antusiasnya dalam ikuti MPLS di sekolah barunya yang diselenggarakan di bioskop ini. Ditambah lagi SMAM X pun mempunyai kelas yang dimulai di BG Junction.
“Waktu tahu jika MPLS di Bioskop puas sekali ditambah lagi dapat nobar. Gak bosen di sekolah saja, ”ujar alumnus SMP Muhammadiyah 14 Surabaya.
Dian mengatakan orang tuanya cukup beri dukungan kesibukan sekolah walau diselenggarakan di luar ruang sekolah seandainya positif.
Kepala SMAM X Surabaya, Sudarosman menyampaikan untuk siswa SMAM X kesibukan di luar sekolah bukan hal baru. Sebab SMAM X udah buka kelas di BG Junction untuk memfasilitasi beberapa peminatan siswa.
“Di SMAM X bukan hal yang baru kesibukan semacam ini, sebab sekolahnya tidak hanya mendalami materi saja. Tehnik evaluasi terus kami bangun, ”urainya.
Dalam peluang yang sama faksinya pun merajut kerja sama dengan CGV BG Junction untuk membuat kelas di bioskop. Kelas ini selanjutnya akan dimanfaatkan untuk evaluasi dengan media video yang disediakan oleh guru. Terdapatnya evaluasi dalam bioskop, pun disebut Sudarosman jadi kesibukan kelanjutan dari radio kooperatif.
“Di sekolah kami udah ada evaluasi lewat radio. Nah. . saat ini guru kami dorong bikin video evaluasi. Jadi tiap siswa yang memperoleh pelajaran melalui video sekolahnya pergi ke mall, ”urainya.
Tidak cuman memperkenalkan kelas di bioskop serta mall, SMAM X Surabaya mengusahakan memperkenalkan bermacam model pekerjaan maupun wiraswasta yang dapat diambil kala lulus. Dengan adanya banyak model pekerjaan yang tampil dari pekerjaan di mall.
“Mereka kami ajak memandang bagaimana proses wiraswasta di mall, jualan di bioskop sampai dibalik monitor proses pemutaran film, ”lanjutnya.
Sekarang, keseluruhan komune bakat serta minat di SMAM X sendiri sejumlah 32 dari 6 bagian peminatan khusus. Seperti komune pencak silat, futsal, basket yang menginduk di bagian peminatan olahraga.
Simak Juga : contoh media pembelajaran
Disamping itu, Ketua Pengurus Daerah Muhammadiyah (PWM) Jawa timur Sa’ad Ibrahim memandang, DARI 1003 instansi pendidikan Muhammadiyah, penekanan evaluasi kreatif memang dijalankan. Tetapi, baru pertama kesempatan ini faksinya paham gelaran MPLS di kerjakan di Mall.
“Ini jadi kreativitas pun halangan. Saat proses belajar di tempat (mall) semacam ini jika tidak konsentrasi banyak masalah dalam pembelajarannya, ”tuturnya.
Artikel Terkait : pengertian belajar

Tetapi, langkah MPLS dengan pengenalan bioskop jadi media evaluasi menurut dia seirama dengan jaman industri 4. 0. Dimana kreatifitas mesti menjadi sisi penting dalam prediksi sekolah.
“SMAM X ini berubah menjadi contoh dalam melahirkan inovasi-inovasi serta kreatifitas dalam pembelajarannya. Mereka mengusung tidak cuma teori tetapi juga harus ada teologisnya dari evaluasi. Sampai-sampai anak didiknya juga terilhami selalu untuk kreatif, ”pungkasnya.

No comments:

Post a Comment

Industri Kreatif dalam Bidikan Para Pengusung Modal

Saat ini, pesan kopi di cafe dapat dikerjakan melalui aplikasi. Warunk Upnormal serta Fore Coffee udah mengawalinya. Di Warunk Upnormal, pen...