Tuesday, September 24, 2019

di Makam Syekh Yazid al-Busthami, Ini Kerukunan Mazhabnya

Bagi orang yg bergulat dengan dunia tasawuf, nama Syekh Yazid al-Busthami semestinya tak asing . Dia adalah satu diantara mursyid dalam tarikat Naqsyabandiyah. Berlainan dengan sufi-sufi lain yg rata-rata mengembara ke bermacam wilayah buat memperdalam sipritualnya, Syekh Yazid belum pernah bergerak dari kampung halamannya. Meskipun begitu, tingkat spiritualnya tak ada yg mencurigakan.

Mungkin banyak antara kita yg masih merasa kalau Syekh Yazid merupakan orang Arab. Kenyataannya, dia merupakan orang Persia yg lahir di kota Basthom, yg saat ini termasuk juga ke propinsi Semnan, Iran. Buat mengaksesnya, kita dapat naik bis jurusan Mashad serta turun di terminal Shahrood. Dari sana, kita bisa menumpang taksi ketujuan Bashtom dimana Syekh Yazid disemayamkan. Waktu yang dipakai Tehran-Shahrood merupakan lebih kurang 5 jam.



Makam Syekh Yazid telah berubah menjadi lokasi khusus peziarah di kota Bashtom. Bangunannya terdapat dalam sesuatu kompleks yg lumayan luas dengan nuansa classic yg kental. Kita dapat merasakan seakan-akan tengah ada di era pertengahan lantaran bangunan-bangunannya masih menjaga arsitektur aslinya mulai sejak beberapa ratus tahun. Warna kelabu dari batu bata tambah lagi dengan kubah kerucut yg gak umum membuat bangunan nampak eksotik.

Mengenai makam Syekh Yazid dibiarkan terbuka tiada bangunan di muka masjid. Di sebelahnya ada plakat berwarna kuning keemasan yg berisi info singkat berkenaan Syekh Yazid ini. Syekh Yazid atau biasa pula disebutkan Abu Yazid, ditengah-tengah orang Persia diketahui dengan nama Bayazid Bastami. Dia bergelar Sultan al-‘Arifin atau raja dari beberapa orang yg bijak atau arif.

Lihat juga : Dinamika Media dalam Pemahaman Keislaman
Abu Yazid adalah satu diantara sufi awal dalam histori Islam. Dia lahir di akhir era ke-2 Hijriyyah di lingkungan yg terdapat banyak pengikut Majusi. Berdasarkan catatan histori, dia tak tinggalkan satu tulisan dalam sektor tasawuf. Tetapi, info perihal kehidupan serta ajarannya bisa dicari lewat beberapa tokoh yg sudah pernah berhadapan serta mencatatnya.

Satu diantara narasi tenar dari Syekh Yazid merupakan disaat dia berpapasan dengan seekor anjing, dia membawa busananya lantaran jauhi anjing yg najis. Mendadak anjing itu memandangnya serta dia dikasih anugerah bisa dengar perkataan sang anjing. Memandang tingkah Syekh Yazid, anjing itu mengatakan padanya, “Tubuh ku kering tidak menyebabkan najis. Kalau terserang najis lantas, kamu dapat membasuhnya 7x dengan air serta tanah, karena itu najisnya dapat hilang. Tetapi, kalau engkau membawa gamis mu lantaran merasa diri yg berpakaian tubuh manusia lebih mulia, serta merasa saya yg mempunyai badan anjing ini najis serta nista, karena itu najis yg melekat di hati mu tidak bersih meskipun kau cuci dengan 7 samudera”.



Karena menganggap bersalah Syekh Yazid lantas ajak anjing itu berjalan bersama-sama. Namun, penawaran itu langsung tidak diterima sembari mengatakan, “Engkau tak patut berjalan dengan ku. Mereka yg memuliakan mu dapat mencela mu serta melempari ku batu. Saya tidak jelas faktor beberapa orang yg menganggapku nista. Walaupun sebenarnya, saya pasrah diri terhadap Allah yg membuat bentuk ku mirip ini. lihatlah, saya tak menyimpan serta bawa sepotong tulang lantas, dan engkau masih menyimpan sekarung gandum. ”

Lihat juga : Munajat Ulama Nusantara (2)
Pengucapan anjing itu sungguh-sungguh menohok kesadaran terdalamnya. Dia merasakan nista lantaran kesombongan yg melekat dalam dianya sendiri. Lalu dia mengadu, “Ya Allah, buat berjalan dengan seekor anjing lantas saya gak patut, ditambah lagi berjalan bersama-Mu, ampuni saya serta sucikan hati ku dari najis. ”
 Simak Juga : keliling segitiga

Cerita itu berikan pelajaran yg gemilang buat kita sekarang ini. Kesombongan dalam diri cuma dapat membuat kita nista di depan sang Pencipta. Jangankan pada sama-sama manusia, sombong pada anjing yg dikira najis lantas tak dibolehkan. Bermacam pangkat kemuliaan cuma dapat mencegah dari kita dengan Allah kalau kita merasakan tambah tinggi dari makhluk-Nya lainnya.

Diluar itu, Syakih Yazid pula diakui jadi sufi yg masukkan filsafat timur ke tasawufnya, sampai-sampai di kelompok umat Islam lantas ajarannya cukup frontal. Ajarannya yg tenar merupakan berkenaan kebersatuan makhluk dengan Tuhannya atau diketahui dengan makna ittihad. Sufi setelah itu yg mungkin menyambung ajarannya merupakan al-Hallaj dengan hulul-nya serta Ibnu ‘Arabi dengan wahdat al-wujud-nya. Lepas dari semuanya itu, dia adalah sufi besar yg ajarannya masih hidup hingga sampai saat ini.

Artikel Terkait : luas kerucut

Yg menarik di makam ini merupakan beberapa peziarah yg hadir datang dari grup yg berlainan. Peziarah Sunni serta Syi’ah berjumpa dalam tempat ini tiada sama-sama sangsi. Mereka saling menghargai figure yg udah mengarahkan kebijakan tiada merasakan terusik dengan ketidakcocokan. Sang sufi berubah menjadi jembatan di antara kedua pihak buat merajut keselarasan. Mereka asik duduk berdampingan serta memanjatkan doa terhadap Tuhan yg sama tiada sama-sama mencemooh.

No comments:

Post a Comment

Industri Kreatif dalam Bidikan Para Pengusung Modal

Saat ini, pesan kopi di cafe dapat dikerjakan melalui aplikasi. Warunk Upnormal serta Fore Coffee udah mengawalinya. Di Warunk Upnormal, pen...