Friday, January 18, 2019

Ini Kata Polda Metro, Tim Gabungan Kasus Novel Baswedan Politis?

Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya menyanggah pembentukan team paduan baru pengusut masalah penyiraman air keras pada penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan berunsur politik.

“Tidak ada, tidak ada semacam itu. Kamk kerja lewat cara profesional buat menyingkap siapa pelakunya, ” kata Kepala Bagian Jalinan Penduduk Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono di kantornya pada Senin, 14 Januari 2019.
Artikel terkait : urutan pangkat tni

Menurut Argo, polisi miliki standard operasi sendiri dalam menyingkap masalah Novel. Dia pun menyebutkan sepanjang pengumpulan bukti-bukti polisi memohon input banyak pihak buat mencari kejelasan siapa pelakunya. “Kami mengatasi masalah itu lewat cara serius, ” ujar Argo.

Pembentukan team paduan baru ini tertera dalam surat pekerjaan yg diberi tanda tangan Tito pada 8 Januari. Dalam lampiran surat itu, nama Tito tercantum menjadi penanggung jawab team.


Ketua timnya merupakan Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Idham Azis dengan 46 team Polri menjadi anggota team.

Terpampang banner ungkapan kekecewaan KPK terhadap Presiden Jokowi sehubungan 16 bulan masalah penyiraman Novel Baswedan , Jumat 21 Juli 2018 /TEMPO-TAUFIQ SIDDIQ

Dari pakar ada banyak nama seperti bekas wakil pimpinan KPK serta guru besar pidana Kampus Indonesia, Indriyanto Seno Adji ; Periset LIPI Hermawan Sulistyo ; Ketua Ikatan Sarjana Hukum Indonesia, Amzulian Rifai ; Ketua Sama dengan Institut Hendardi ; Komisioner Kompolnas, Poengky Indarti ; bekas Komioner Komnas HAM, Nur Kholis ; serta Ifdhal Kasim. Dan enam nama dari KPK.

Pembentukan team itu tertuang dalam Surat Pekerjaan Kapolri bernomor Sgas/3/I/HUK. 6. 6. /2019 tertanggal 8 Januari 2019. Surat itu laku sepanjang 6 bulan, terhitung 8 Januari-7 Juli 2019.

Seirama dengan Argo, Kepala Divisi Jalinan Penduduk Polri Inspektur Jenderal Mohammad Iqbal memaparkan jika pembentukan team paduan murni menjadi usaha penegakan hukum.
Baca Juga : urutan pangkat polisi

Pembentukan team, kata Iqbal, berdasarkan pada rujukan team pemantau dari Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) yg keluar pada 21 Desember 2018 waktu lalu. “Mungkin kebetulan saja dekat dengan pesta demokrasi. Tetapi tidak ada relevansinya sekali-kali, ” kata Iqbal.

Novel Baswedan disitam air keras semacam asam sulfat atau H2SO4 pada Selasa 11 April 2017. Dia terserang selesai menunaikan salat Subuh di masjid dekat tempat tinggalnya di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Sampai saat ini polisi belum pula bisa menyingkap siapa striker Novel.

No comments:

Post a Comment

Industri Kreatif dalam Bidikan Para Pengusung Modal

Saat ini, pesan kopi di cafe dapat dikerjakan melalui aplikasi. Warunk Upnormal serta Fore Coffee udah mengawalinya. Di Warunk Upnormal, pen...